Bu Illah : "Mamahnya Jaja, kemarin itu saya sempat salah ucap loh sama Jaja."
Mamah : "Salah ucap bagaimana Bu Illah?" (Mamah agak kaget juga, gak ngerti soalnya)
Bu Illah : "Kemarin Jaja dan temannya Azriel berkompetisi. Yang lebih dulu selesai boleh
pulang dan salim tangan Bu Guru. Lalu, Jaja bilang asyik saya duluan.
tapi si Azriel bilang dia duluan. Rebutan. Jaja agak sedikit keras mengatakan
bahwa yang kecil duluan, yang besar belakangan (Azriel badannya memang agak
besar dan gemuk). Akhirnya saya bilang supaya jangan ribut. Gantian saja
antara Jaja dan Azriel. Dua-duanya duluan. Soalnya tangan Bu Illah cuma satu."
Mamah : "Terus bagaimana?"
Bu Illah : "Si Jaja langsung nengok ke saya dan mengatakan memangnya tangan Bu Illah
yang satunya lagi kemana? hilang? Saya langsung sadar dan minta maaf ke
Jaja kalau saya salah ucap. maksudnya tangan yang dipakai untuk salim kan
cuma tangan kanan saja. Eeh... si Jaja malah ngeledekin saya loh,
Mamahnya Jaja!"
Mamah : (tersenyum) "ngeledekin bagaimana Bu Illah?"
Sepertinya Mamah sudah mulai sedikit mengerti tentang keusilan Jaja.
Bu Illah : "Iya, pas mau pulang sekolah, Si Jaja nyeletukin saya. Bu Illah tangan yang
satunya lagi sudah ketemu blom?" hahaha (Bu Illah ketawa geli)
Mamah : (ngakak) "hahahahaha........."
Ampun deh si Jaja, koq ya Gurunya sendiri diusilin gitu sih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar